Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Sajak Pagi

Aku masih berjalan, lurus kedepan Diiringi langkah yang terkikis Bahagiaku menjadi semu Senyumku menjadi dusta Pagiku segelap malam Inginku kini tak satupun peduli Tidak ia Tidak pula engkau Salam, dariku yang mulai rapuh langkahnya

Sendiri Saja

Aku tunduk dikala senja Senja yang perlahan bertamu pada kegelapan Kegelapan yang selalu dikunjungi sang rembulan Rembulan yang tak pernah takut akan gelapnya malam Lalu apa? Senja tetap pergi tanpa berkabar apa ia akan kembali lagi esok hari Tapi apa? Aku tetap tunduk dikala senja Hanya sendiri saja Tak satu kata pun terucap di kala itu Hanya ada tubuh yang merapatkan diri pada dinding-dinding sunyi Hanya ada angin yang menghembuskan nadinya Jika beruntung, hujan akan ikut menari-nari diatas tanah Melengkapi senja yang akan berganti malam Melengkapi haru yang berselimut lara Menemani lara yang tergerus rindu Menemani rindu yang menepi dikala senja Jakarta, April 2015 Aku yang merindukanmu dikala senja