Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Hujan

Hujan malam, bawakan rinduku Rindu yang hadir untuknya Rindu yang kembali bersajak karenanya Rindu yang mati tanpanya Hujan malam, titipkan salamku Salam cinta untuknya Salam kasih padanya Salam sayang baginya Hujan malam... Sembunyikan bintang-bintang yang tersenyum padanya Sembunyikan bulan yang menari untuknya Aku cemburu Hujan malam... Hibur aku yang sepi dan merindu Hibur aku yang selalu jauh darinya Aku jenuh padaku December, 2012 -d

Rimba

Jenuh tak tentu mengingatkanku akan dirinya Tersadar semua berlalu begitu cepat Gelisahku mulai membakar akal sehat ‘Lihat!’ ‘Dia disana hanya terdiam, kaku!’ ‘Mengapa kau masih pedulikannya?’ Iblis yang terkutuk membisikkan lembut rayu harunya Lagi, aku tersadar Benar, aku hanya makhluk di rimba kerinduan! Lalu iblis bernyanyi ria ‘Kau bodoh!’ ‘Tak sejalan hidupnya denganmu!’ Ya, si iblis memenangkan akalku Akulah si monyet di rimba kerinduan itu! Tapi, mengapa harus aku? December,2012 -d

Hilang

Jakarta, Mei 2012 Aku. Hidupku sudah hampir mencapai titik kedewasaan. Namun aku masih tak bisa memahami dewasa yang dimaksud orang-orang itu. Aku tidak sedang bercerita, apalagi bersajak. Aku pikir, ini hanya sedikit catatan untuk diriku yang masih hilang arah. Kau tahu? Layaknya siang tanpa matahari. Gelap. Kurang lebih seperti itulah diriku. Aku yang sedang berjalan lurus, tapi tak tahu arah mana yang ku tempuh. Jalan, dan terus berjalan hingga merasa lelah. Tapi aku tidak ingin mati menyerah secepat itu. Aku baru saja terbangun dari mimpi buruk di masa mudaku ini. Aku belum menemukan jalanku sendiri. Aku yang tak pernah mau di pandang dengan sebelah mata oleh mereka, belum bisa menemukan apa yang aku cari. Aku berjanji pada diriku untuk tidak membiarkan mereka menganggapku sebatas sampah kotoran yang tak layak dipandang. Hidup ini tidak selamanya akan menjadi hal terindah. Terkadang aku tak pernah merasa bersyukur dengan semua ini. Aku terlalu sibuk mencari jalanku, terla

Seutas Sajak

... Dingin rasanya tulang-tulang ini Bak sebalok es yang tak kunjung cair Samanya seperti dirimu Dingin dan hampa Rasanya tak ada habis kau di pikiranku Pekat, jelas Semakin ku merindu, semakin ku mengingat Seutas kenangan kembali terputar bagai menonton film Tapi, apa guna ku mengingatmu? Kau pun tak juga mengingatku Pahit. -d Jakarta, Mei 2012 Sudah Kau tahu? Sudah habis rasanya kupunya kata-kata. Sudahlah. -d Jakarta, Mei 2012